Salam Sobat Newmedia, Ini Dia Penjelasan Lengkap tentang Rabies Adalah
Sudah pernah mendengar tentang penyakit rabies? Rabies atau yang dikenal juga dengan sebutan “gondok” adalah penyakit mematikan yang menyerang hewan dan manusia. Rabies disebabkan oleh virus RNA dari keluarga Rhabdoviridae dan dapat menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi. Virus rabies menyebar ke sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan parah yang menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari satu minggu setelah gejala muncul.
Rabies adalah sebuah masalah kesehatan yang memprihatinkan di seluruh dunia. Setiap tahunnya terjadi lebih dari 59.000 kematian akibat penyakit ini, dan sekitar 99% dari kasus ini disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi rabies. Berikut ini kami akan memberikan penjelasan lengkap tentang rabies, termasuk apa itu, bagaimana cara penyebarannya, gejala dan tanda-tandanya, penyembuhannya, serta cara mencegahnya.
Pendahuluan: Mengenal Rabies Adalah secara Mendalam
Rabies adalah sebuah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat pada hewan dan manusia dengan akibat kematian yang cepat. Virus rabies biasanya ditularkan melalui air liur hewan yang terinfeksi, terutama dari anjing dan kucing. Dalam waktu beberapa hari setelah tergigit oleh hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi rabies akan mengalami gejala seperti sakit kepala, mual, muntah, dan kebingungan. Nantinya, gejala ini akan berkembang menjadi halusinasi, kejang, dan kehilangan kesadaran.
Banyak orang yang menganggap remeh penyakit rabies, padahal penyakit ini sangat mematikan dan bisa menyerang siapa saja. Meski saat ini sudah ada vaksin dan serum untuk pencegahan dan pengobatan rabies, kasus kematian akibat rabies masih terjadi di seluruh dunia. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui lebih dalam tentang rabies serta cara mencegah penyebarannya.
Apa yang dimaksud dengan rabies?
Rabies adalah sebuah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat pada hewan dan manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus RNA dari keluarga Rhabdoviridae dan biasanya menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi. Virus rabies menyebar ke sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan parah yang menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari satu minggu setelah gejala muncul.
Apa yang menjadi penyebab terjadinya rabies?
Penyebab Rabies | Keterangan |
---|---|
Virus Rabies | Penyebab utama penyakit rabies adalah virus rabies, yang menyebar melalui air liur hewan terinfeksi. Virus ini menyebar ke sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan parah yang menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari satu minggu setelah gejala muncul. |
Gigitan Hewan Terinfeksi | Virus rabies ditularkan pada manusia melalui gigitan hewan terinfeksi, terutama anjing dan kucing. Virus menyebar ke sistem syaraf pusat melalui syaraf perifer. |
Kontak Langsung dengan Cairan Hewan Terinfeksi | Penyebaran rabies juga bisa terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air liur, air mata, darah, atau urin. |
Apa saja gejala rabies pada hewan?
Rabies bukan hanya menyerang manusia, tetapi juga menyerang hewan. Gejala rabies pada hewan bisa berbeda-beda bergantung pada spesies hewan yang terinfeksi. Beberapa gejala umum yang biasanya terjadi pada hewan yang terinfeksi rabies adalah:
- Perubahan perilaku atau temperamen
- Agresifitas atau ketakutan yang tidak biasa
- Kesulitan dalam mengunyah, menelan, atau menjaga keseimbangan
- Perubahan dalam suara atau suara yang tampak berat
- Kejang atau gerakan abnormal lainnya
- Perubahan otot atau kelemahan
Apa saja gejala rabies pada manusia?
Gejala rabies pada manusia biasanya muncul dalam waktu 3-8 minggu setelah terinfeksi. Gejala awal biasanya meliputi:
- Sakit kepala
- Demam
- Nyeri dari area gigitan
- Kelelahan
- Keadaan gelisah
- Sulit berkonsentrasi
Nantinya, gejala akan berkembang menjadi halusinasi, kejang, dan kehilangan kesadaran. Ketika gejala ini sudah terjadi, maka biasanya tinggal sedikit waktu tersisa sebelum kematian terjadi. Sebelum terjadi kematian, bisa terjadi komplikasi lainnya seperti pernapasan yang terganggu hingga koma.
Apakah ada jenis-jenis rabies?
Terdapat beberapa jenis rabies, yaitu:
- Rabies aggressif atau ‘’furious rabies’’
- Rabies paralitik atau ‘’dumb rabies’’
- Rabies bat (kelawar)
- Rabies stump-tailed
- Rabies amfibi
Gejalanya bervariasi dan tergantung pada jenis rabies yang dialami oleh penderita. Hampir 80% kasus terjadi dari jenis rabies aggressif.
Bagaimana cara mencegah rabies?
Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya rabies, yaitu:
- Vaksinasi pada hewan peliharaan
- Menghindari kontak dengan hewan liar
- Tidak memberi makan atau memelihara hewan liar
- Mendidik anak-anak tentang bahaya rabies
- Menghindari perjalanan ke tempat yang dianggap berdaya sebar tinggi, seperti daerah pedesaan
Kelebihan dan Kekurangan Rabies Adalah: Apa Saja?
Kelebihan Rabies Adalah
Meski penyakit rabies bisa menyerang hewan dan manusia, tanpa adanya rabies juga akan terjadi sejumlah konsekuensi berikut:
- Kontrol populasi kelompok hewan
- Pemusnahan hewan yang sangat berisiko dan berbahaya bagi manusia
- Membantu untuk mengurangi spesies hewan yang merusak
- Membantu dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan mencegah terjadinya ledakan populasi
- Memberikan cara yang baik untuk menyelesaikan masalah anjing liar dan masalah hewan peliharaan yang tidak diinginkan
Kekurangan Rabies Adalah
Meskipun ada sejumlah keuntungan dari adanya rabies, ada beberapa kelemahan dan kerugian dari penyakit ini. Beberapa kekurangan rabies antara lain:
- Rabies bisa menular pada manusia dan hewan lainnya, dan menyebabkan kematian yang sangat cepat
- Penyebaran virus rabies memerlukan upaya dan biaya yang besar untuk mencegah dan mengobatinya
- Tindakan pencegahan seringkali terbilang sulit diterapkan dengan benar, terutama di daerah yang sulit dijangkau
- Meningkatkan penularan virus karena rangkaian hewan berkembang semakin sulit diprediksi di masa depan
FAQ: Pertanyaan-Pertanyaan seputar Rabies
1. Apa yang harus dilakukan jika terkena gigitan hewan yang kemungkinan terinfeksi rabies?
Disarankan untuk segera mencuci luka dengan sabun dan air mengalir, dan langsung berobat ke dokter untuk mendapatkan vaksin dan penyuntikan serum rabies.
2. Berapa lama masa inkubasi rabies?
Masa inkubasi rabies bisa berkisar antara 3-8 minggu, tergantung pada spesies hewan dan besarnya virus yang masuk ke tubuh.
3. Bisakah rabies menular melalui udara?
Tidak, virus rabies tidak dapat menyebar melalui udara. Penularan hanya terjadi melalui gigitan hewan yang terinfeksi.
4. Apa saja hewan yang bisa terkena rabies?
Beberapa hewan yang terkena rabies antara lain anjing, kucing, musang, berang-berang, kelawar, dan hewan liar seperti rubah dan serigala.
5. Bisakah vaksin rabies mencegah terjadinya penyakit jika seseorang sudah terinfeksi virus rabies?
Setelah terinfeksi rabies, vaksin tidak akan mampu mengobati penyakit ini. Vaksin rabies hanya bisa diberikan sebagai tindakan pencegahan kepada orang yang berisiko terinfeksi.
6. Apa yang harus dilakukan jika hewan peliharaan terinfeksi rabies?
Hewan peliharaan yang terinfeksi rabies sebaiknya segera diterapi dan dikarantina selama beberapa waktu agar tidak menularkan virus ke orang lain.
7. Bagaimana cara membedakan rabies dengan penyakit lainnya?
Tanda dan gejala penyakit rabies mirip dengan banyak penyakit lainnya, seperti flu. Namun, jika terjadi gigitan dari hewan liar atau terinfeksi, maka rabies kemungkinan besar adalah penyebabnya. Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika terjadi gigitan hewan.
8. Apakah ada tes untuk mendeteksi rabies pada hewan?
Ya, ada beberapa tes darah dan tes yang dilakukan pada otak hewan untuk mendeteksi keberadaan virus rabies.
9. Apa yang dilakukan jika terkena gigitan hewan di daerah pedesaan yang sulit dijangkau?
Jika gigitan terjadi di daerah pedesaan yang sulit dijangkau dan sulit untuk didapatkan pengobatan dengan cepat, maka terbaru pertama-tama harus dengan membasuh dengan air mengalir dan sabun. Kemudian carilah perlindungan medis secepat mungkin.
10. Apa yang menjadi faktor risiko terinfeksi rabies?
Faktor risiko terinfeksi rabies antara lain terkena gigitan atau luka dari hewan terinfeksi, melakukan perjalanan ke daerah berisiko tinggi, dan bekerja dengan hewan yang terinfeksi.
11. Bisakah melakukan perjalanan ke luar negeri meningkatkan risiko terinfeksi rabies?
Ya, terutama jika melakukan perjalanan ke daerah dengan angka kasus rabies yang tinggi dan berinteraksi dengan hewan peliharaan dan liar.
12. Bisakah hewan yang telah divaksin rabies menularkan virus ke manusia?
Jika hewan yang telah divaksinasi terinfeksi rabies, virus ini masih dapat menyebar ke manusia melalui gigitan.
13. Apakah penyebaran virus rabies meningkat selama pandemi COVID-19?
Belum ada bukti yang menunjukkan peningkatan penyebaran rabies selama pandemi COVID-19, tetapi tetap dianjurkan untuk menghindari kontak dengan hewan liar dan hewan yang terinfeksi rabies.
Kesimpulan: Cara Terbaik untuk Meghindari Penyakit Rabies
Rabies bukanlah penyakit yang bisa dianggap remeh. Meskipun tergolong jarang terjadi, penyakit ini mematikan dan bisa menyebar dengan sangat cepat, sehingga sangat penting bagi kita untuk selalu waspada dan mengetahui cara-cara pencegahan dan pengobatan yang tepat.
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya rabies antara lain dengan menghindari kontak dengan hewan liar, vaksinasi pada hewan peliharaan, dan mendidik anak-anak tentang bahaya rabies. Jika terjadi gigitan atau luka dari hewan yang diduga terinfeksi rabies, segeralah mencuci luka dan mencari pertolongan medis secepat mungkin.
Dalam kesimpulan ini, kami ingin mengingatkan Sobat Newmedia betapa fatalnya dampak dari rabies bagi manusia dan hewan. Untuk itu, sudah sepantasnya bagi kita untuk selalu waspada dan sadar akan pentingnya menjaga kesehatan kita dan hewan peliharaan kita.
Penutup: Disclaimer
Artikel ini hanya sebagai sumber informasi dan tidak dapat digunakan sebagai pengganti saran medis yang ditujukan oleh para ahli atau dokter terkait rabies. Kami juga tidak bertanggung jawab atas segala kerugian, kerusakan, atau kon